Sebagai mesin yang mampu membantu aktivitas manusia, generator set yang digunakan sebagai alternatif penghasil listrik kini kian dibutuhkan. Permintaan mesin ini di tempat jual genset Jakarta dan lainnya pun makin melonjak tajam. Jika anda salah satu yang hendak membeli mesin tersebut, yuk kenali beberapa macam genset terlebih dahulu di sini.

Macam Macam Genset

1. LTP atau Limited Time Running Power

Jenis genset yang ada di tempat jual genset Jakarta atau lainnya pertama yaitu LTP, atau limited time running power. LTP ini yaitu maksimum daya output, yang mampu dihasilkan oleh suatu genset pada kondisi tertentu dengan batas maksimum adalah 500 jam per tahun. Dimana tiap tiap pabrik mesin biasanya sudah menentukan jadwal maintenance serta pengoperasiannya.

2. ESP atau Standby Power

Tempat jual genset Jakarta atau lainnya, juga menyediakan genset macam ESP atau standby power. Di sini, daya output 100 persen dari genset hanya boleh digunakan dalam waktu 200 jam per tahunnya. Dalam hal ini, overload hingga 10 persen tidak diizinkan. Dan jika anda hendak menggunakannya secara terus menerus, maka beban rata rata yang diperbolehkan maksimal 60 persen.

Karena karakteristiknya yang seperti itu, genset berjenis ESP yang ada di tempat jual genset Jakarta ini biasanya dipilih untuk lokasi yang sambungan PLN nya sudah cukup handal serta stabil. Namun sejatinya, EPS ini juga tidak jauh berbeda dengan model yang lain. Karena setiap genet memang umumnya didesain untuk menanggung beban yang sesuai dengan prime capacity nya.

3. COP atau Continuous Power

Di tempat jual genset Jakarta, anda juga bisa dengan mudah menjumpai model COP atau continuous power. Pengertian dari model ini yaitu daya outputnya dapat digunakan 100 persen untuk waktu yang tidak terbatas. Sehingga COP biasanya banyak dipilih untuk lokasi lokasi dimana pasokan listrik dari PLN sering mati, atau bahkan tidak ada sambungan listrik dari PLN.

Dengan mengetahui berbagai macam genset yang ada, maka anda pun bisa menentukan mesin mana yang sesuai untuk dipilih. Misalnya lokasi anda di tengah tengah pemukiman yang mempunyai pasokan listrik dari PLN memadai, maka ESP bisa menjadi pilihan tepat. Sebaliknya, COP tepat dipilih untuk lokasi yang tidak mempunyai sambungan listrik.